PR sebelum tidur malam ini...

Masih teringat dalam forum pekanan yang telah lalu ustadz sering dan sangat menekankan mengenai privasi bagi muslimah. Pernah dalam salah satu pertemuan, kami berkonsultasi mengenai program iktikaf yang kami rencanakan untuk mengisi 10 hari terakhir bulan Romadlon, kala itu. Dan waktu itu ustadz menegur kami, untuk memisahkan program iktikaf putra dan putri. Begitupun waktu kami menangani kepanitian kunjungan pelajar Malaysia ke Jogjakarta. Pun demikian dalam hal-hal yang lain.


Muslimah memang memiliki tempat yang istimewa dalam Islam, karena generasi masa depan umat Islam ada di tangan para muslimah. Namun sepertinya, beberapa muslimah sendiri kurang menyadari akan hal itu, privasi dan menjaga (kehormatan)diri. Dan ungkapan bahwa perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok mungkin ada benarnya, jika dipaksakan untuk diluruskan akan patah. Dan jika tidak diluruskan akan tetap bengkok.

Pernah dalam suatu acara yang mendatangkan seorang ustadz, muasis, dari Jakarta ada seorang peserta (sebenarnya itu saya) menanyakan mengenai kemenangan dakwah yang tak kunjung datang apakah karena adab pergaulan yang kurang dijaga para aktivisnya? Pada waktu itu, seringkali saya lihat muslimah yang pulang larut seusai aktivitas kegiatan di kampusnya atau di sekolah. Atau forum musyawarah yang hanya dilakukan oleh dua orang saja, seorang ikhwan dan seorang akhwat, tidak ada yang lain lagi.

Kalau itu di dunia nyata, di dunia maya sepertinya lebih mengkhawatirkan. Mulai dari posting status "curhatan" pada halaman jejaring sosial, hingga berduaan melalui chatting atau jejaring sosial padahal waktu sudah larut malam. Yah, mungkin sebagian orang menganggap itu hal yang biasa. Bahkan oleh muslimah yang notabene aktivis. Tapi kadang para ikhwan juga turut memulai, tidak sepenuhnya kesalahan dari muslimah.

Pernah saya memiliki ide dan berusaha untuk merealisasikan mengenai adab-adab pergaulan Islami dalam salah satu website microblogging, Plurk. Bahkan ada yang menjuluki saya dengan sebutan plurkpatrol karena setiap lewat jam 21 saya sering "patroli" mengingatkan rekan-rekan untuk segera menyudahi interaksi ikhwan-akhwat di sana. Saya pun pernah menggunakan nick notplurkpatrol dengan maksud bahwa saya bukanlah patroli plurk, tapi hanyalah salah seorang pengguna plurk yang ingin mengingatkan pengguna yang lain, khsusunya ikhwan-akhwat aktivis dakwah, saudara-saudara saya yang ada di sana.

Beberapa rekan saya memberikan respon baik terhadap aktivitas saya tersebut, tapi ada juga yang menentang keras. Yah, namanya menyampaikan ajakan tentu ada saja kendala-kendala yang harus dihadapi. Maksud yang baik tidak selalu diterima dengan baik, terutama jika disampaikan dengan cara yang kurang baik.

Beberapa kesepakatan pernah saya buat dengan rekan-rekan saya disana. Diantaranya adalah interaksi respon komentar putra-putri atau ikhwan-akhwat dibatasi hingga jam 21 saja. Kemudian jika sesama muslimah jika ingin berdiskusi hal khusus kemuslimahan harap menggunakan mode privat. Mengenai update status jangan terlalu mengekspose sisi privasi (curhat), karena sering kali interaksi hati putra-putri, ikhwan-akhwat bermula dari curhat jadi sebisa mungkin dicegah sebelum berlebihan, sebelum terlanjur melampaui batas.

Mungkin bagi rekan-rekan yang sudah mengenal baik saya, jarang terjadi salah paham dengan cara saya mengingatkan. Cara saya mengingatkan yang bisa dibilang ketus sehingga tidak jarang mengakibatkan kesalahpahaman. Dan itulah yang baru saja terjadi (lagi)..
Masya Allah, punya PR sebelum tidur nih, merenung.. :(

Astaghfirullah...

Sumber: http://images.google.com/?q=gerimis.jpg

Comments