Mengatasi Slax Corrupt Dalam Flashdisk

Alhamdulillah, bisa nulis lagi di blog buat nambah-nambah koleksi catatan seputar Linux. Kali ini saya tidak menulis soal Slackware tapi saya akan menulis mengenai salah satu distribusi turunan Slackware, Slax.



Selain Slackware yang biasa saya gunakan sehari-hari, saya juga memiliki beberapa distro lain meski tidak sering saya gunakan. Diantaranya Ubuntu (sekarang versi 10.04 LTS) yang terinstall triple booting dengan Slackware dan Jendela(s) dalam PC saya. Ubuntu ini saya install dengan maksud untuk belajar dan menjawab pertanyaan seputar konfigurasi Ubuntu yang mungkin akan ditanyakan kepada saya suatu saat nanti, meskipun sampai sekarang juga jarang ada yang bertanya :p.

Distro lain yang saya gunakan adalah Slax, terinstall dalam 2GB USB Flashdisk saya. Salah satu alasan mengapa saya menggunakan Slax adalah karena faktor portabilitas. Slax dapat dijalankan diatas media USB Flashdisk sehingga tidak perlu menginstall ke dalam hardisk komputer yang digunakan. Selain itu, remastering/kustomisasi distro ini sangat mudah karena modul dapat didownload dari website Slax atau dengan mudah dibangun sendiri menggunakan peralatan yang telah tersedia dalam distro ini.


Masalah
Nah, ternyata saya menemui kendala. Khususnya karena saya sering mencampur Slax dengan file-file lain yang berantakan, ditambah usia pakai (baca-tulis) USB Flashdisk saya sudah cukup tua menyebabkan Slax mudah rusak, gagal booting dikarenakan file corrupt. Beberapa kali coba-coba telah saya lakukan, dan akhirnya saya berhasil menemukan solusinya.

Analisa
Distro Slax tersusun atas 2 direktori utama: "boot" dan "slax", biasanya kedua direktori ini diletakkan pada satu partisi (karena USB Flashdisk biasanya hanya memiliki 1 partisi) dan sering bercampur dengan file lain sehingga dapat meningkatkan resiko file corrupt. Direktori "boot" sendiri berisi semacam bootloader sedangkan "slax" berisi beberapa modul aplikasi, modul aplikasi dalam direktori "slax" inilah yang sering mengalami corrupt karena ukuran modul aplikasi relatif besar.


Solusi
Agar modul aplikasi Slax tidak mudah corrupt, sebaiknya direktori "slax" dipisahkan dan "disembunyikan" dari file-file lainnya sehingga mengurangi resiko terjadinya file corrupt. Untuk memisahkannya saya membuat dua buah partisi: sebuah partisi FAT32 untuk menyimpan direktori "boot" serta file-file lain yang saya gunakan bekerja dalam Jendela(s), dan sebuah partisi reiserfs untuk direktori "slax". Pada dasarnya tidak harus menggunakan reiserfs untuk penyimpanan direktori "slax", bisa juga menggunakan EXT2, EXT3, atau EXT4 asalkan dikenali oleh Linux dan tidak "tersentuh" dari Jendela(s) sehingga lebih aman dan terlindungi. Untuk lebih jelasnya saya tunjukkan layout partisi USB Flashdisk saya ini.

Untuk membuat dua buah partisi dalam USB Flashdisk saya menggunakan "cfdisk", bisa juga menggunakan "fdisk" atau program aplikasi partition manager lainnya.

Mudah kan??

Comments

  1. oh begitu ya, ane kurang paham dengan slax :)

    ReplyDelete
  2. @pejuang resto kuliner: matur nuwun mas, dah berkunjung.. Slax cukup kecil, simple dan gesit lho..juga mudah dibawa2..

    ReplyDelete

Post a Comment

Thank you for reading this post. I would appreciate it if you are willing to leave a comment.